Efek Traumatik dari Berita Kekerasan Terhadap Kesehatan Mental

21 Mei 2015 10:00

Menyaksikan berita kekerasan di sosial media dapat mengakibatkan gejala yang mirip dengan post-traumatic stress disorder (PTSD). Sebuah studi telah menemukan bahwa 25% dari individu alami gejala mirip PTSD karena ikuti berita tentang kejadian 9/11 dan bom bunuh diri di sosial media. 

Semakin sering orang mengikuti berita-berita yang mengandung unsur kekerasan, seperti yang ditemukan oleh para peneliti, semakin besar trauma yang mereka alami. 

Simpulan ini dicapai melalui studi terhadap 189 orang dan dipresentasikan di konferensi tahunan British Psychology Society yang diselenggarakan di Liverpool. 

Dr Pam Ramsden, yang mempresentasikan penelitian ini, berkata: 

“Efek negatif yang ditimbulkan dari mendengar, melihat, atau mengikuti cerita atau kisah penderitaan orang lain telah lama dikenal. Berbagai studi telah mendokumentasikan reaksi psikologis negatif yang timbul setelah seseorang secara tidak langsung terpapar dengan orang yang mengalami trauma. Kondisi ini dinamakan vicarious traumatisation atau trauma yang seolah-olah dialami sendiri. 

Media sosial telah memungkinkan kisah kekerasan dan gambar-gambar kekerasan disaksikan oleh publik apa adanya, tanpa diedit. Dengan menyaksikan kejadian-kejadian ini dan turut merasakan penderitaan mereka yang mengalaminya akan sangat memengaruhi kualitas hidup anda. 

Dalam studi ini, kita ingin tahu apakah orang akan mengalami pengaruh yang berlangsung lebih lama seperti stres dan kecemasan, dan dalam beberapa kasus terjadi PTSD dari menyaksikan gambar-gambar ini.” 

Orang-orang ini alami gejala PTSD walau mereka tidak mengalami trauma dalam kehidupannya. 

Dr Ramsden melanjutkan:

“Ini cukup mengkhawatirkan karena hampir 25% dari mereka yang menyaksikan gambar-gambar itu menunjukkan hasil yang tinggi pada pengukuran PTSD. Juga terdapat peningkatan risiko bagi mereka dengan kepribadian ramah dan ekstrovert. Dengan meningkatnya akses ke sosial media dan internet melalui tablet dan smartphone, kita perlu pastikan bahwa orang sadar akan risiko melihat gambar-gambar ini dan tahu bahwa ada bantuan bagi mereka yang membutuhkannya.”

(Sumber: psyblog. Penejemah: AWG)


_PRINT   _SENDTOFRIEND

Upcoming Events
Counter
Online1
Hari ini1.502
Sepanjang masa34.515.981
1 Facebook
2 Youtube
3 Instagram
4 Quantum Morphic Field Relaxation
5 Asosiasi Hipnoterapi Klinis Indonesia
6 The Heart Technique