Keragaman dan Keunikan Praktik Hipnoterapi Indonesia

Baru-baru ini saya dapat email dari seorang sahabat FB yang telah menjalani sesi hipnoterapi dan minta saya memberi komentar atau pendapat. Saya katakan bahwa saya tidak dalam kapasitas untuk memberi komentar mengenai terapi yang dilakukan terapis lain.

Pertanyaan seperti ini memang sering saya dapatkan. Dan selama ini saya konsisten tidak bersedia memberi komentar. Dari berbagai kisah tentang proses terapi yang saya dengar atau baca tampak bahwa praktik hipnoterapi di Indonesia cukup beragam dan unik, bergantung pada latar belakang masing-masing terapis , lembaga tempat mereka belajar, dan mendapat sertifikasi.

Berikut ini adalah beberapa “varian” dalam praktik hipnoterapi yang saya ketahui baik dari kisah sahabat FB, dari klien-klien yang kami tangani, dan dari hasil penelusuran di berbagai situs internet. Terlepas dari apapun varian yang bisa dijumpai dalam hipnoterapi semuanya tentu punya satu tujuan yang sama yaitu membantu klien mengatasi masalahnya dengan cepat, mudah, menyenangkan, dan dengan hasil terapi yang permanen.

Varian 1. Hipnoterapi yang sepenuhnya mengandalkan sugesti.

Dalam varian ini seorang hipnoterapis akan menggali apa masalah klien yang ingin diatasi. Setelah mendapat cukup informasi, langkah selanjutnya adalah menyusun skrip sugesti yang sesuai. Ini tentu butuh waktu dan kecermatan. Setelah menyusun skrip, terapis akan membimbing klien masuk ke kondisi hipnosis, semakin dalam semakin baik, dan selanjutnya membaca skrip terapi.

Saat terapis membaca skrip, saat proses terapi, biasanya juga direkam. Rekaman ini yang selanjutnya didengarkan oleh klien di rumah berulang kali dengan tujuan memperkuat efek terapeutik dari skrip. Dengan demikian, diharapkan, klien sembuh dari masalahnya.

Varian 2. Hipnoterapi yang digabung dengan akupuntur.

Penggunaan akunpuntur di sini lebih untuk merilekskan klien. Setelah klien rileks terapis melanjutkan dengan teknik hipnoterapi yang sesuai untuk membantu klien. Ada yang melanjutkan dengan pemberian sugesti atau teknik lainnya.

Varian 3. Hipnoterapi yang digabung dengan tarot.

Untuk bisa melakukan varian ini hipnoterapis perlu cakap di dua bidang, yaitu hipnoterapi dan membaca kartu tarot. Biasanya sebelum melakukan terapi, terapis akan menggunakan kartu tarot untuk “membaca” kondisi klien. Hasil bacaan ini digunakan sebagai dasar atau acuan melakukan terapi. Terapinya bisa berupa pemberian sugesti dalam kondisi mata terbuka (waking hypnosis), pemberian saran, masukan, dan langkah yang perlu klien lakukan untuk mengatasi masalah. Hal-hal yang disampaikan oleh terapis dengan mudah menembus faktor kritis dan masuk ke pikiran bawah sadar klien karena klien memandang terapis sebagai figur dengan otoritas yang (sangat) tinggi. Terapis juga bisa menghipnosis klien dan memroses masalah di pikiran bawah sadar berdasar hasil bacaannya.

Varian 4. Hipnoterapi yang dilakukan sambil bicara santai.

Jenis hipnoterapi ini biasa disebut dengan conversational hypnotherapy atau hipnoterapi yang dilakukan sambil diskusi atau ngobrol santai. Terapis tidak melakukan induksi formal untuk membawa klien masuk kondisi hipnosis. Melalui serangkaian teknik yang diterapkan dengan cermat, sistematis, dan hati-hati terapis mampu membawa klien masuk kondisi hipnosis, dalam kondisi mata terbuka, dan selanjutnya menanamkan sugesti tertentu, tentunya yang bersifat terapeutik, ke pikiran bawah sadar klien tanpa klien sadari atau ketahui.

Varian 5. Hipnoterapi yang digabung dengan NLP

Ini adalah salah satu varian yang cukup banyak dijumpai. Hipnoterapis yang juga menguasai teknik terapi berbasis NLP menggabungkan hipnoterapi dan NLP dan menyebut tekniknya sebagai hipno-nlp.

Varian 6. Hipnoterapi yang digabung dengan terapi energi

Masuk dalam kelompok ini adalah hipnoterapi yang digabung dengan praktik energi seperti Reiki, buka aura, totok aura, pembersihan aura, atau otak-atik cakra dan medan energi tubuh. Ada terapis yang setelah mencoba melakukan hipnoterapi pada kliennya dan tidak berhasil selanjutnya berusaha menarik keluar energi negatif di dalam tubuh klien yang diyakini sebagai sumber masalah.

Saya pernah mendapat cerita ada terapis yang gagal menarik keluar energi negatif  dari dalam diri klien, mengakibatkan kondisi klien menjadi semakin parah, akhirnya menyimpulkan bahwa klien dikuasai makhluk halus. Terapis selanjutnya menggunakan ritual tertentu untuk mengeluarkan “makhluk halus” ini.

Varian 7. Hipnoterapi yang digabung dengan analisis tulisan tangan (graphology)

Varian ini menggunakan analisis tulisan tangan untuk “membaca” kondisi klien. Ada terapis yang mengklaim mampu menemukan akar masalah hanya dengan melakukan analisis tulisan tangan. Dari temuan ini terapis meregresi klien ke kejadian tertentu, yang diyakini sebagai akar masalah, dan melakukan resolusi trauma.

Varian 8. Hipnoterapi yang digabung dengan hitungan nama dan tanggal lahir

Dalam hipnoterapi ini terapis menganalisis kemungkinan masalah klien berdasar nama klien, nama pasangan, dan tanggal lahir. Dari sini terapis akan “tahu” apa yang menjadi penyebab masalah klien dan menentukan solusinya.

Varian 9. Hipnoterapi berbasis Ego Personality

Hipnoterapi jenis ini secara ekslusif berusaha menyelesaikan masalah klien dengan mengakses dan memroses Ego Personality (EP) atau Bagian Diri yang membuat masalah. Melalui reedukasi atau negosiasi antara terapis, dalam hal ini mewakili klien, dan EP, yang bisa berlangsung cukup alot, akhirnya EP bersedia mendukung hidup klien dan berhenti memunculkan simtom atau masalah.

Varian 10. Hipnoterapi yang menggunakan pendulum

Penggunaan pendulum adalah untuk berkomunikasi langsung dengan pikiran bawah sadar. Setelah membimbing klien masuk kondisi hipnosis terapis bertanya pada pikiran bawah sadar klien dengan pertanyaan yang hanya bisa dijawab dengan salah satu dari tiga kemungkinan berikut: “Ya” , “Tidak”, atau “Tidak bersedia menjawab”.  Setelah menemukan sumber masalah klien, terapis melanjutkan dengan teknik hipnoterapi yang sesuai.

Varian 11. Hipnoterapi yang fokus dengan teknik PLR (past life regression)

Dalam varian ini semua sumber masalah klien diyakini berasal dari kehidupan lampau. Terapis meregresi klien mundur ke kehidupan lampau klien, mencari, menemukan, dan membereskan akar masalah.

Varian 12. Hipnoterapi yang menggunakan prosedur hipnoanalisis

Dalam hipnoterapi ini suatu simtom atau masalah diyakini mempunyai akar masalah. Terapis, dengan teknik tertentu, mencari, menemukan, dan memroses akar masalah ini hingga tuntas.

Teknik yang umumnya digunakan untuk menemukan akar masalah adalah hypnotic age regression atau biasa disebut regresi dengan beragam variannya. Selain teknik regresi, hipnoterapi jenis ini juga menggunakan beragam teknik lain untuk menuntaskan masalah klien.

Saya yakin masih ada banyak varian hipnoterapi selain yang telah saya sebutkan di atas. Varian mana yang paling baik atau efektif? Saya tidak dalam kapasitas memberi penilaian. Tujuan saya menulis artikel ini hanya untuk memberikan informasi mengenai apa saja yang terjadi dalam dunia hipnoterapi di Indonesia yang saya ketahui atau jumpai.

Saya pribadi dan para hipnoterapis alumni AWG Institute hanya menggunakan varian no 12. Berhubung saya hanya bisa yang ini maka saat ada sahabat yang bertanya pada saya mengenai varian lainnya, saya tidak bisa komentar.

Mana varian yang paling sesuai untuk klien? Ini semuanya bergantung pada klien. Ada klien yang khusus mencari terapis yang mempraktikkan varian 11 yaitu yang menggunakan past life regression. Ada klien yang senang dan percaya dengan energi dan mencari hipnoterapis dengan keahlian ini. Semua berpulang pada masing-masing klien. 



Dipublikasikan di https://adiwgunawan.com/index.php?p=news&action=shownews&pid=208 pada tanggal 22 Maret 2014