Belajar Hipnoterapi SECH: Sungguh Beda dan Benar Sangat Efektif

Pak Adi yang saya hormati. Saya izin berbagi pengalaman saya belajar hipnoterapi.
 
Pada tahun 2019, sebagai bagian dari kurikulum Professional Diploma in Counseling and Psychotherapy yang saya ikuti, saya mempelajari beberapa teknik terapi, seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT), Solution Focused Brief Therapy (SFBT), dan basic hypnotherapy.
 
Untuk modul basic hypnotherapy, saya belajar selama 6 hari dengan total durasi 48 jam tatap muka di kelas. Dalam kelas tersebut, saya mempelajari sejarah hipnoterapi, satu teknik induksi (progressive relaxation), dan beberapa teknik lainnya, termasuk teknik hipnoanalisis yang sangat mendasar. Namun, strategi resolusi trauma tidak diajarkan.
 
Setelah menyelesaikan modul basic hypnotherapy, saya belum berani mempraktikkan hipnoterapi karena merasa belum kompeten. Pada tahun 2020, saya kembali belajar hipnoterapi. Kali ini saya belajar advanced hypnotherapy dengan durasi pendidikan 85 jam, ditambah 30 jam praktik mandiri, dan 5 jam supervisi.
 
Di modul advanced hypnotherapy, saya belajar lebih banyak teknik, tetapi teknik-teknik ini berdiri sendiri, bukan dalam satu kesatuan protokol. Akibatnya, saya harus berkreasi sendiri "meracik" teknik yang akan digunakan saat menangani klien. Hal ini cukup merepotkan.
 
Sebagai contoh, untuk teknik induksi saja kami diberikan beberapa skrip. Saya harus memilih dan mempelajari sendiri skrip mana yang cocok untuk tipe klien tertentu.
 
Walaupun ini adalah kelas advanced hypnotherapy, para peserta tidak diajarkan secara jelas bagaimana mengetahui apakah klien sudah berada di kedalaman hipnosis yang sesuai untuk terapi. Akibatnya, saya terpaksa hanya mengandalkan intuisi.
 
Setelah menyelesaikan kelas advanced ini, saya merasa lebih percaya diri untuk mempraktikkan hipnoterapi. Saya mampu menangani klien dengan hasil yang lebih baik dibandingkan ketika hanya menggunakan teknik lain. Namun, saya tidak pernah berhasil menyelesaikan masalah klien dalam 2-3 sesi terapi. Biasanya membutuhkan lebih banyak sesi.
 
Jujur, selama praktik dahulu, saya sering mencampur berbagai teknik, karena terapis disarankan untuk kreatif dan mengembangkan gaya sendiri. Hal ini kemudian dipoles oleh supervisor saat sesi supervisi. Sayangnya, kami tidak diajarkan cara melakukan uji hasil terapi. Saya hanya bisa memantau hasil terapi melalui sesi berikutnya, yang sering kali membuat proses terapi menjadi lebih lama.
 
Tahun 2024, saya belajar hipnoterapi Scientific EEG & Clinical Hypnotherapy® (SECH) di AWGI. Saya sangat terkesan dengan materi yang diajarkan. Pak Adi mengajarkan protokol hipnoterapi Quantum Hypnotherapeutic Protocol dengan Dual Layer Therapy.
 
Walaupun hanya diajarkan dua teknik utama, dengan berbagai variannya, teknik-teknik ini sangat powerful dan efektif. Sebelumnya, saya diajarkan banyak teknik, tetapi malah bingung karena tidak jelas harus menggunakan teknik yang mana. Terutama bagi terapis pemula yang minim pengalaman, hal ini sangat membingungkan.
 
Materi yang diajarkan di kelas SECH juga sangat advanced. Kami hanya belajar satu teknik induksi yang telah dilengkapi uji kedalaman trance yang presisi.
 
Di kelas SECH juga dijelaskan secara detail dan sistematis tentang cara mencari, menemukan akar masalah, melakukan resolusi trauma dengan tuntas, teknik penanganan abreaksi, dan teknik Ego Personality (EP), dan masih banyak lagi.
 
Dulu, saya hanya mengetahui satu teknik abreaksi standar. Untuk teknik EP, saya harus banyak membaca artikel jurnal untuk mengumpulkan data dan pengetahuan. Di kelas SECH, semua materi disampaikan secara terstruktur, detail, lengkap, tanpa saya harus bersusah-payah mencari sendiri. Dan yang paling penting, teknik yang diajarkan terbukti sangat efektif.
 
Saya sangat terinspirasi dengan pendekatan eklektik integratif yang menjadi ciri khas AWGI. Pak Adi mampu merancang dan menggabungkan berbagai teknik serta strategi terbaik yang sejalan dengan teori pikiran yang menjadi landasan hipnoterapi AWGI. Hasilnya adalah protokol yang sangat mudah dipelajari, dipahami, dipraktikkan, dan efektif.
 
Hal penting dalam proses pendidikan SECH yang berdampak signifikan pada terbangunnya kompetensi hipnoterapi kami adalah Pak Adi mewajibkan kami melakukan praktik hipnoterapi menggunakan protokol lengkap, dan menulis laporan kasus terapinya secara detail. Selanjutnya Pak Adi mempelajari dengan sangat cermat setiap laporan kasus, memberi saran dan masukan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas terapi kami ke depan.
 
The Heart Technique® (THT) yang diciptakan oleh Pak Adi benar-benar revolusioner. Teknik ini bukan hanya untuk menetralisir emosi, tetapi juga untuk mengganti belief klien dengan mudah, cepat, dan efektif. Dulu, saat saya masih menggunakan teknik lain, mengganti belief memerlukan banyak sesi terapi yang kompleks dan melelahkan. Selain THT, saya juga terinspirasi dengan konsep keterhubungan secara energetik yang diterapkan dalam protokol hipnoterapi di AWGI.
 
Walaupun terapi mazhab AWGI terlihat sederhana, dari perenungan saya, saya menemukan banyak lapisan strategi, teknik, dan teori yang terintegrasi untuk mencapai ketuntasan terapi. Hal ini mencerminkan pemikiran yang sangat mendalam.
 
Pak Adi mampu membuat sesuatu yang kompleks menjadi sederhana, praktis, dan efektif. Kami, murid SECH, sungguh beruntung. Tanpa harus bersusah-payah, kami mendapatkan protokol dan teknik terapi yang sangat efektif untuk membantu klien.
 
Untuk menggambarkan perbedaan saya belajar di tempat lain dan di AWGI, mungkin bisa lebih jelas bila saya menggunakan metafora memasak mie:
 
Di tempat saya belajar dulu, kami diberikan bahan dasarnya: tepung, telur, gula, garam, dll (teknik induksi, teknik hipnoanalisis, teknik Ego State, dll), dan kami disuruh untuk latihan belajar buat resep sendiri. Resep juga harus kami sesuaikan dengan klien. Ribet banget dalam prosesnya, dan memakan waktu yang lama, walaupun hasilnya bisa enak.
 
Di kelas SECH, buat mie ini seperti masak mie instan. Buka bungkus, mie dan bumbu sudah disediakan. Tinggal mengikuti protokol (instruksi) cara masak. Hasilnya sudah pasti enak. Asal mengikuti protokolnya, terapi sudah pasti akan bagus hasilnya. Sat-set, satu sesi, masalah klien tuntas teratasi.
 
Terima kasih Pak Adi. Sejak saya mengikuti kelas SECH bulan Juni 2024 hingga saat ini, saya telah berhasil menangani 20 klien dengan sangat baik dan tuntas, hanya dalam satu sesi terapi. Kasus yang saya tangani juga cukup kompleks dan sulit.
 
Terima kasih untuk semua bimbingan yang Pak Adi berikan.
 
Salam hormat,
Irence Monica
(SECH-35 / 2024)


Dipublikasikan di https://adiwgunawan.com/index.php?p=news&action=shownews&pid=423 pada tanggal 26 Desember 2024