Saat menulis artikel ini saya sedang seorang diri, di kamar hotel di kota Camarillo, California, mencatat dan merenungkan apa yang saya pelajari dari salah satu pakar hipnoterapi terkemuka Amerika. Pelatihan ini berlangsung dua hari dan merupakan workshop private, one-on-one, di mana saya belajar langsung dengan pakar EEG Hypnotherapy terbaik dunia, Tom Silver.
Minggu lalu, selama sembilan hari non stop saya belajar langsung, juga secara private one-on-one, dengan satu-satunya pakar Mind Mirror, Anna Wise, di Berkeley. Sebagian “oleh-oleh” hasil belajar dengan Anna Wise sudah saya tulis di artikel sebelumnya “Bertanya Kepada Keheningan”.
Kali ini saya akan menceritakan apa itu Scientific EEG Hypnotherapy. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa hipnosis/hipnoterapi di tanah air saat ini berkembang cukup pesat. Ada banyak rekan atau lembaga yang mengajar hipnosis/hipnoterapi. Ini adalah kemajuan yang luar biasa. Mulai dari pelatihan 1 hari hingga yang 9 hari. Mulai dari pelatihan yang hanya 8 jam hingga 100 jam. Demikian pula saya mengajar hipnoterapi 100 jam melalui lembaga Quantum Hypnosis Indonesia (QHI).
Saya sangat beruntung karena mendapat kesempatan langka belajar langsung pada Tom Silver pada level Advanced Master Class yang ia selenggarakan. Dan yang lebih luar biasa lagi teknologi EEG yang saya pelajari dari Tom adalah teknologi terbaru yang sangat advanced. Dan yang lebih.. lebih… lebih.. luar biasa lagi adalah saya adalah orang pertama yang mendapat kesempatan belajar teknologi ini dari Tom Silver. He..he.. ini bukannya mau pamer atau narsis lho. Sungguh saya bersyukur kepada Tuhan atau kesempatan langka dan luar biasa ini. Selama ini Tom Silver hanya mendemokan alat ini di kelas pelatihan hipnoterapinya. Semacam tambahan pengetahuan bagi murid-muridnya namun tidak disertifikasi secara khusus sebagai EEG Hypnotherapist seperti yang ia lakukan pada saya.
Kelas Advanced Master Class adalah kelas yang khusus diperuntukkan bagi mereka yang telah telah terbukti punya jam terbang cukup sebagai hipnoterapis aktif dan merupakan hipnoterapis lulusan lembaga terkemuka. Di akhir hari kedua, usai pelatihan, saya mendapat, dan ini benar-benar kejutan bagi saya, dua sertifikasi sekaligus. Pertama, sertifikasi dibidang EEG Scientific & Clinical Hypnotherapy. Dan yang kedua, dan ini benar-benar tidak saya sangka, Tom Silver memberikan sertifikat keanggotaan sebagai Anggota Kehormatan yang pertama dari lembaga Brain Wave Foundation yang baru ia dirikan. Wow.. saya sungguh terharu atas penghargaan dan kepercayaan yang ia berikan kepada saya.
Kembali ke topik semula. Saya dan rekan-rekan trainer dan atau pemerhati hipnosis/hipnoterapi walaupun telah melakukan edukasi publik mengenai apa itu hipnosis /hipnoterapi, baik dengan mengajar atau membuka kelas pelatihan, menulis buku, talkshow di radio atau televisi, atau diskusi, namun mayoritas masyarakat tetap masih mempunyai pemahaman yang kurang tepat, jika tidak mau dikatakan keliru atau salah, tentang hipnosis/hipnoterapi. Banyak yang masih berpikir bahwa hipnosis/hipnoterapi adalah sesuatu yang berhubungan dengan kekuatan supranatural atau magis.
Sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap perkembangan dan kemajuan hipnosis /hipnoterapi di tanah air maka QHI, selain menyelenggarakan pelatihan 100 jam sertifikasi hipnoterapis, juga terus memperkaya wawasan, melakukan update pengetahuan dan materi dengan menimba ilmu baru dan belajar kepada para pakar terbaik di Amerika.
Lalu, apa beda antara hipnosis/hipnoterapi konvensional dan Scientific EEG Hypnotherapy?
Oh, sangat jauh bedanya. Jika orang tidak mengenal Tom Silver sebagai pakar hipnoterapi maka dari apa yang Tom sampaikan orang akan mengira sedang berbicara dengan seorang ahli saraf, atau dokter, atau ilmuwan/peneliti. Tom Silver memang bukan dokter namun ia adalah seorang peneliti yang telah menggeluti riset EEG Hypnotherapy selama lebih dari 15 tahun.
Selama ini kami, trainer hipnosis/hipnoterapi, jika berbicara tentang trance maka teknik yang digunakan untuk mengukur kedalaman trance biasanya adalah berbagai teknik pengujian, biasa disebut dengan covert test, dan atau membaca ciri-ciri tubuh subjek atau klien. Dengan Scientific EEG Hypnotherapy maka kedalaman trance bisa langsung dilihat pada layar komputer melalui pola gelombang otak yang terdiri dari gelombang beta, alfa, theta, dan delta. Dengan demikian kita bisa mendapatkan bukti empirik. Tidak hanya mereka-reka atau kira-kira.
Definisi konvensional, dan ini saya kutip dari US. Dept. of Education, Human Services Division, “Hypnosis is the bypass of the critical factor of the conscious mind and followed by the establishment of acceptable selective thinking” (hipnosis adalah penembusan faktor kritis dari pikiran sadar dan diikuti dengan diterimanya suatu sugesti atau pemikiran tertentu).
Definisi hipnosis menurut Scientific EEG Hypnotherapy, “All hypnosis is based on magnified brainwaves frequency and amplitude changes from beta state to delta state resulting in enhancing and increasing focus, concentration, and receptivity towards any mental message given to subconscious” (semua hipnosis sebenarnya adalah berdasarkan pada perubahan frekuensi dan amplitudo gelombang otak dari kondisi beta ke kondisi delta yang mengakibatkan meningkatnya fokus, konsentrasi, dan penerimaan terhadap pesan-pesan mental yang diberikan kepada pikiran bawah sadar).
Ternyata yang disebut dengan trance, secara neurological, adalah menurunnya aktifitas dan amplitudo gelombang beta (pikiran sadar) dan meningkatnya aktifitas dan amplitudo gelombang alfa, theta ,dan delta. Semakin dalam trance yang dialami seseorang maka semakin rendah gelombang otak yang aktif pada suatu saat.
Saat pikiran sadar kita aktif maka saat itu gelombang otak dominan adalah beta yang berkisar antara 14 – 30 Hz. Saat kita rileks atau light hypnosis maka yang aktif dominan adalah alfa pada kisaran frekuensi 7 sampai 13 Hz. Saat kita turun lebih dalam lagi, masuk ke pikiran bawah sadar maka gelombang otak dominan adalah theta pada kisaran 4 – 7 Hz. Dan pada level deep trance atau somnambulisme gelombang otak yang aktif adalah delta yang berkisar antara 0,1 – 4 Hz.
Wow… ini benar-benar informasi yang luar biasa. Yang lebih dahsyat lagi adalah kita, dengan bantuan EEG yang dirancang khusus untuk tujuan ini, dapat melihat secara real time gelombang otak subjek/klien pada suatu saat dan menstimulasi gelombang otak tertentu sehingga terapi menjadi semakin efektif dan permanen.
Tadi saya melakukan terapi kepada salah satu klien di rumah Tom, seorang wanita, dan saat saya melakukan induksi saya bisa melihat langsung bagaimana gelombang otaknya bergerak dari yang dominan beta langsung turun dan menjadi sangat tenang, hening, dan reseptif. Ia langsung masuk ke kondisi gelombang otak delta yang sangat dalam dan ini yang dikenal dengan level profound somnambulisme. Benar-benar luar biasa dan asyik.
Saat memberikan sugesti saya bisa melihat apakah ada resistensi dari pikiran sadarnya. Hal ini tampak dalam bentuk aktifitas pada gelombang beta dan seberapa besar amplitudonya. Ternyata sama sekali tidak ada penolakan.
Oh ya, tahukah anda bahwa untuk masuk kondisi alfa sebenarnya sangat mudah? Hanya dengan menutup mata dan merilekskan anggota tubuh tertentu maka saat itu juga otak akan menghasilkan gelombang alfa dalam jumlah besar dan dengan amplitudo yang tinggi, biasanya pada kisaran frekuensi 10,5 Hz.
Mengapa semakin rendah gelombang otak seseorang maka semakin efektif terapi yang dilakukan?
Karena semakin rendah gelombang otaknya maka semakin reseptif pikiran bawah sadarnya. Dengan kata lain semakin rendah gelombang otak seseorang maka semakin dalam trance yang ia alami dan semakin reseptif pikiran bawah sadarnya terhadap pesan-pesan mental atau yang biasa kita sebut sugesti. Jadi, sebenarnya nggak benar kalau seseorang dikatakan masuk semakin dalam ke kondisi trance. Yang benar adalah pikirannya menjadi semakin fokus dan reseptif menerima pesan mental atau sugesti. Semakin rendah gelombang otak yang aktif maka semakin rendah resistensi terhadap perubahan.
Dari riset diketahui bahwa setiap gelombang otak ternyata mempengaruhi otak memproduksi dan melepaskan neurotransmitter tertentu seperti serotonin, melatonin, dopamine, endhorpine dan masih banyak lagi yang lain.
Satu penemuan menarik yang membuat saya berkata, “Wow… ini sungguh dahsyat”, yaitu kita, terapis, dengan mengetahui kondisi gelombang otak subjek/klien dapat menghapus emosi negatif semudah kita men-delete file atau program di komputer kita, tanpa perlu tahu sumber emosinya dan klien sama sekali tidak merasakan emosi ini. Luar biasa, kan?
Tom Silver mendemonstrasikan teknik ini secara live dan mengajari saya, langkah demi langkah, melakukannya dengan benar sehingga saya juga bisa dengan sempurna melakukan teknik ini. Sebelum melakukan teknik ini saya belajar dasar teorinya terlebih dahulu dengan melihat secara langsung pola gelombang otak klien.
Dan tadi saat saya mempraktikkan teknik ini untuk mengatasi perasaan tidak percaya diri dan perasaan tidak mampu pada klien di rumah Tom, hanya dibutuhkan waktu sekitar maksimal 10 menit saja. Sungguh satu teknik yang sangat luar biasa dan, sekali lagi, membuat saya berkata, “Wow… ini sungguh dahsyat”.
Perasaan “Wow… ini sungguh dahsyat” pernah muncul saat dulu saya pertama kali belajar hipnoterapi dan bertemu dengan teknik-teknik terapi yang berkerja dengan dahsyat, cepat, efektif, dan memberikan hasil yang permanen. Dan setelah itu walaupun saya membaca ratusan buku tentang pikiran dan hipnoterapi, nonton ratusan DVD/Video tentang hipnoterapi, saya tidak pernah lagi merasakan perasaan ini. Tapi hari ini saya menemukan kembali perasaan ini. Saya seperti seorang anak kecil yang melompat kegirangan karena mendapat mainan baru yang sangat didambakan.
Pembaca, saya tahu investasi waktu, pikiran, tenaga, dan biaya belajar ke Amerika benar-benar akan membuat saya memahami apa itu hipnosis dan hipnoterapi hingga pada level neurological. Saya melakukan ini karena kecintaan saya pada dunia hipnosis/hipnoterapi dan untuk bersama-sama rekan-rekan trainer lainnya memajukan hipnoterapi di Indonesia demi kebaikan orang banyak.
Sudah waktunya kita membawa hipnosis/hipnoterapi ke level yang lebih tinggi, level saintifik dan akademik. Bukan sekedar hipnosis yang dulu diajarkan saat jaman Mesmer. Juga bukan hipnosis/ hipnoterapi yang terkesan klenik karena dianggap berasal dari jaman antah berantah. QHI bersama para alumnusnya merasa bahagia dapat memulai langkah besar ini di Indonesia. Dengan dukungan dari rekan-rekan hipnoterapis lainnya maka kita semua akan dapat membuat lompatan Quantum yang luar biasa.
Oh ya, anda bisa melihat foto-foto saya saat belajar sama Tom di Gallery Photo dalam album Scientific EEG Hypnotherapy.
Dipublikasikan di https://adiwgunawan.com/index.php?p=news&action=shownews&pid=43 pada tanggal 21 Juli 2010