Akar Masalah Berasal Dari Masa Depan?

6 Mei 2013 19:16

 

Artikel ini diangkat dari diskusi dengan para rekan sejawat saya, hipnoterapis Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology, saat kami membahas topik hypnotic age regression, screen memory, dan teknik penanganan Ego Personality di kelas SECH tingkat lanjut (advanced).

Saya yakin saat membaca judul artikel ini pasti muncul pertanyaan di benak Anda, “Ah.. yang benar. Saya tidak pernah dengar, baca, atau tahu bila akar masalah bisa berasal dari masa depan. Akar masalah selalu berasal dari masa lalu. Jangan-jangan Pak Adi hanya bercanda.”

Pembaca, dalam membantu klien mengatasi masalah mereka ada sangat banyak teknik yang bisa digunakan, bergantung pada jenis masalah, cara penanganan, dan kebutuhan. Salah satu teknik yang biasa digunakan oleh hipnoterapis adalah hypnotic age regression atau yang biasa dikenal dengan regresi.

Regresi digunakan untuk mencari dan menemukan akar masalah atau ISE (Initial Sensitizing Event). Penjelasan lebih detil mengenai ISE (Initial Sensitizing Event) dapat Anda baca di artikel “Dalam Hipnoterapi Perlukah Menemukan ISE?”

Regresi dalam hipnoterapi lazimnya dilakukan dengan menuntun pikiran klien menyusuri garis waktunya, mundur ke masa lampau, untuk menemukan situasi, kejadian, atau peristiwa yang menjadi akar masalah yang dialami klien saat ini. Penelusuran ini biasanya tidak serta merta berhasil mencapai ISE. Biasanya, klien akan mundur ke dua atau tiga peristiwa dengan muatan emosi serupa, walau kejadiannya berbeda, yang disebut SSE (Subsequent Sensitizing Event), baru setelah itu mencapai ISE.

Dalam banyak kasus yang pernah saya tangani ada klien yang mundur tidak hanya ke masa kecilnya namun hingga ke masa saat ia dalam kandungan ibunya. Dan beberapa klien bahkan mengatakan, percaya atau tidak, terlepas dari sistem kepercayaan klien dan terapis tidak punya kepentingan untuk melakukan validasi data, mereka mundur hingga ke kehidupan lampau (past life).

Ada terapis yang percaya bahwa klien benar mundur hingga ke kehidupan lampau. Saya pribadi berpandangan, dan ini adalah sikap resmi lembaga saya, bahwa apapun yang dimunculkan oleh pikiran bawah sadar klien, khususnya mengenai kehidupan lampau, adalah metafora. Kami tidak berkepentingan untuk mengecek keabsahan data yang muncul. Bagi kami yang penting klien sembuh.

Dari uraian saya di atas dapat disimpulkan bahwa akar masalah terjadi di masa lalu. Namun, dan ini yang sangat menarik, dari beberapa kasus yang pernah kami tangani, ternyata akar masalah bisa berasal dari masa depan.

Ada dua situasi yang dikategorikan akar masalah berasal dari masa depan. Situasi pertama, klien mengalami hambatan menjalani kehidupannya karena khawatir, takut, ragu, dan atau cemas akan sesuatu di masa depan. Contohnya adalah wanita yang tidak bisa hamil karena ia khawatir tidak bisa memberikan penghidupan yang layak kepada anak-anaknya. Ada lagi klien yang mengalami “lumpuh mental” karena dikuasai ketakutan bahwa ia pasti mengalami kegagalan di masa depan.

Untuk kategori pertama dapat disimpulkan bahwa akar masalah bisa jadi bukan berasal dari masa depan. Terapis dapat melakukan teknik hipnoanalisis untuk mencari kejadian atau peristiwa di masa lalu dengan pemikiran bahwa ketakutan tidak bisa memberi penghidupan yang layak kepada anak atau ketakutan mengalami kegagalan di masa depan, pastilah tidak muncul dengan sendirinya. Dari pengalaman selama ini biasanya ada peristiwa di masa lalu yang terekam di pikiran bawah sadar yang membuat seseorang punya kecemasan atau ketakutan akan masa depan.

Untuk contoh kasus ini terapi bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama, mencari dan menemukan akar masalah atau melakukan edukasi kepada klien tentang makna emosi yang ia rasakan dan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal ini.

Namun bila telah dilakukan proses pencarian ke masa lampau dan tidak ditemukan penyebab munculnya ketakutan atau kecemasan dalam diri klien yang berhubungan dengan masa depannya barulah kasus ini disimpulkan sebagai akar masalah berasal dari masa depan.

Situasi kedua, saat terapis melakukan regresi klien bukannya mundur ke masa lalu namun malah melompat ke masa depan. Yang dimaksud masa depan dalam konteks ini bisa masa depan di kehidupan ini, dan dalam beberapa kasus bahkan di kehidupan yang akan datang.

Bisa anda bayangkan bagaimana reaksi terapis saat mendengar jawaban pikiran bawah sadar klien, saat klien diregresi, bahwa ia maju ke tahun 2117? Akan lebih membingungkan lagi bila klien menjelaskan bahwa apa yang ia alami di tahun 2117 ini mengakibatkan ia di kehidupannya yang lampau, yaitu di tahun 2013, saat terapi dilakukan, menjadi bermasalah.

Pertanyaannya sekarang adalah apakah benar akar masalah (ISE) klien benar-benar berasal dari kehidupan di masa depan (future life)? Bagaimana terapis dapat memvalidasi hal ini?

Sebagai terapis kami tidak bisa dan tidak punya kepentingan untuk memvalidasi apakah benar akar masalah ini dari masa depan. Hal yang sama berlaku untuk akar masalah yang berasal dari kehidupan lampau.

Apapun akar masalahnya dan tidak peduli dari masa sumbernya kami punya satu prinsip dalam penanganannya. Dan selama ini, dengan berpegang teguh pada prinsip ini,  kami berhasil membantu klien mengatasi masalah mereka .

Untuk bisa menangani akar masalah dari kehidupan lampau atau kehidupan akan datang terapis perlu memahami benar cara kerja, hukum, dan fungsi pikiran bawah sadar. Di kelas Scientific EEG & Clinical Hypnotherapy saya mengajarkan tentang enam komponen dalam bahasa pikiran bawah sadar, dua belas hukum dan enam belas sifat pikiran bawah sadar.

Berdasarkan pemahaman akan hal ini kami menyimpulkan hal berikut:

-       * Pikiran bawah sadar memunculkan simtom sebagai bentuk komunikasi dengan pikiran sadar. Ada lima cara pikiran bawah sadar berkomunikasi dengan pikiran sadar.

-       * Kapan atau waktu terjadinya peristiwa yang menjadi akar masalah (ISE) bukanlah hal yang penting. Yang penting adalah konteks kejadian atau peristiwa yang dimunculkan oleh pikiran bawah sadar. Data tentang kejadian lebih penting dari waktu terjadinya.

-       * Kerap terjadi kisah yang dimunculkan oleh pikiran bawah sadar lebih bersifat metafora atau simbolik daripada faktual.

-       * Kejadian atau peristiwa yang diyakini sebagai hal yang benar-benar terjadi, menurut pikiran bawah sadar, seringkali adalah replay dari memori original yang telah terdistorsi dengan pengalaman baru, pemahaman baru, dan imajinasi.

-       * Informasi yang tersimpan di pikiran bawah sadar sering tidak lagi diingat oleh pikiran sadar. Dengan demikian replay yang dimainkan sebenarnya berasal dari cryptomnesia.

-       * Dalam upaya melindungi pikiran sadar dari hal-hal yang ia (pikiran bawah sadar) rasa, pikir, dan atau persepsikan sebagai hal yang berbahaya atau merugikan maka pikiran bawah sadar dapat memunculkan atau mencipta skenario kejadian sebagai akar masalah. Dengan demikian akar masalah yang berasal dari kehidupan lampau atau kehidupan mendatang dimaknai sebagai bentuk mekanisme perlindungan yang dimunculkan secara spontan oleh pikiran bawah sadar agar klien tidak disalahkan atas masalah yang ia alami.

-       * Emosi yang muncul akibat akar masalah yang terjadi di masa depan, sesuai dengan sifat pikiran bawah sadar, tidak dirasakan di masa depan namun di masa sekarang dan mempengaruhi klien di masa sekarang. 

 

_PRINT   _SENDTOFRIEND

Upcoming Events
Counter
Online3
Hari ini139
Sepanjang masa34.522.881
1 Facebook
2 Youtube
3 Instagram
4 Quantum Morphic Field Relaxation
5 Asosiasi Hipnoterapi Klinis Indonesia
6 The Heart Technique