Hipnosis yang Tidak Disengaja Dan Refleks

29 April 2014 22:00

Kondisi hipnosis adalah kondisi alamiah yang pasti dialami setiap individu, baik disadari atau tidak. Sebenarnya tidak ada yang istimewa atau luar biasa yang dilakukan oleh hipnoterapis saat ia menghipnosis kliennya. Hipnoterapis yang paham benar cara kerja dan sifat pikiran memanfaatkan kemampuan alamiah klien masuk kondisi hipnosis dengan memberikan sedikit bimbingan atau arahan.

Salah satu faktor yang membuat seseorang masuk ke kondisi hipnosis dengan sendirinya adalah emosi. Saat seseorang sedang mengalami emosi yang intens maka pada saat itu pikiran bawah sadar mengambil alih kendali diri. Sama seperti dalam kondisi hipnosis, saat mengalami emosi yang intens, kita tetap sadar sepenuhnya, namun tanpa disadari kita masuk ke kondisi trance dan menjadi sangat sugestif. Dalam kondisi ini mungkin saja kita mengucapkan atau berpikir tentang sesuatu dan ucapan atau pikiran ini diterima pikiran bawah sadar dan dilaksanakan oleh pikiran sadar sebagai sugesti pascahipnosis. Di bawah pengaruh emosi yang intens, pikiran bawah sadar secara otomatis akan merekam setiap ucapan atau pikiran. Dengan penguatan yang berkelanjutan, melalui asosiasi (sama seperti sugesti pascahiposis) maka ide ini akan dilaksanakan dan menjadi realita kita.

Saat emosi intens maka aktivitas berpikir level tinggi, yang dilakukan oleh prefrontal cortex, menjadi sangat berkurang.

Kondisi mental yang dihasilkan oleh emosi sama dengan kondisi yang terjadi akibat induksi hipnosis, maka kondisi mental ini disebut dengan autohipnosis yang tidak disengaja (accidental autohypnosis)

Manusia terlahir dengan refleks tertentu dan ada juga refleks yang didapat melalui repetisi. Adalah memungkinkan untuk mendapatkan refleks tanpa repetisi atau pengondisian. Hal ini dapat terjadi bila ada emosi yang intens atau dalam kondisi hipnosis. Hipnosis dan kondisi emosi yang intens keduanya adalah kondisi mental di mana kata-kata dapat bertindak sebagai sinyal dan menghasilkan refleks baru tanpa membutuhkan repetisi.

Sugesti pascahipnosis sifatnya sama dengan suatu refleks yang dihasilkan dari proses pengkondisian (conditioned reflex) namun sinyal aktivasinya diberikan di masa depan. Misalnya, “Saat anda duduk mengerjakan soal ujian, anda akan merasa rileks, tenang, dan nyaman.”

Saat ada emosi maka tidak dibutuhkan repetisi untuk mengembangkan refleks. Semakin kuat suatu emosi maka semakin mudah refleks dihasilkan dan semakin permanen sifatnya.

 

 

_PRINT   _SENDTOFRIEND

Upcoming Events
Counter
Online10
Hari ini783
Sepanjang masa34.524.753
1 Facebook
2 Youtube
3 Instagram
4 Quantum Morphic Field Relaxation
5 Asosiasi Hipnoterapi Klinis Indonesia
6 The Heart Technique