Kapan Sebenarnya Terapi Mulai Dilakukan?

11 Februari 2013 11:29

Hipnoterapi adalah salah satu teknik terapi yang bila dilakukan dengan benar akan memberikan dampak dan hasil yang signifikan berupa perubahan kualitas hidup seseorang. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan baik sebelum, saat, maupun sesudah terapi dilakukan agar terapi bisa optimal. 

Selama ini saya banyak mengulas mengenai proses dan teknik yang digunakan dalam hipnoterapi. Saya belum membahas secara mendalam apa saja yang perlu diperhatikan sebelum melakukan terapi.

Dalam menulis artikel ini saya berasumsi bahwa hipnoterapis telah menjalani pendidikan dan sertifikasi yang sesuai dengan syarat dan ketentuan untuk menjadi hipnoterapis profesional. Apa yang saya jelaskan di sini bertujuan memberi tambahan wawasan dan pengetahuan kepada hipnoterapis klinis agar dapat lebih meningkatkan kinerja dalam membantu para klien.

Sesuai dengan judul artikel ini, saya ingin mengajukan pertanyaan kepada para rekan sejawat saya, hipnoterapis, “Kapan Anda mulai melakukan terapi?”

Jawaban yang sering saya dapatkan adalah terapi dilakukan setelah proses wawancara mendalam atau anamnesa, atau kalau dalam hipnoterapi disebut dengan wawancara prainduksi (preinduction interview). Apakah benar seperti ini? 
Memang hipnoterapi dilakukan setelah klien bertemu dengan terapis, idealnya di ruang terapi yang representatif dengan fasilitas dan suasana yang mendukung. Tentu saat pertama kali bertemu akan terjadi perkenalan dan tanya jawab antara terapis dan klien.

Selama proses anamnesa ini selain terapis berusaha membangun rapport, membangun dan mendapatkan kepercayaan dari klien, juga untuk mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang perlu diketahui, yang berhubungan dengan masalah klien, agar terapis bisa memutuskan langkah atau prosedur terapi terbaik untuk klien. Dari informasi yang berhasil dikumpulkan terapis akan memutuskan apakah masalah klien dapat ia tangani atau tidak.

Terapis juga menilai kesiapan klien untuk menjalani sesi terapi. 
Setelah merasa cukup mendapat informasi yang dibutuhkan, dan merasa yakin klien siap untuk diterapi, maka proses selanjutnya adalah melakukan induksi, baik yang bersifat formal maupun informal, langsung (direct) maupun tidak langsung (indirect), untuk membawa klien masuk ke kondisi pikiran yang rileks dan dilanjutkan dengan proses terapi.

Dari pengalaman praktik sebagai hipnoterapis sejak tahun 2005 hingga saat ini saya menemukan satu informasi penting, yang setelah saya terapkan, terbukti sangat meningkatkan keefektivan hasil terapi yang saya lakukan. Informasi ini saya ajarkan kepada peserta pelatihan Scientific EEG & Clinical Hypnotherapy yang saya selenggarakan.

Temuan saya menyatakan bahwa terapis pertama kali menerapi klien bukan saat bertemu di ruang terapi tapi sejak calon klien pertama kali tahu tentang terapis.

Kita mengenal istilah kesan pertama atau first impression. Dalam konteks hipnoterapi, kesan pertama muncul dalam pikiran calon klien, saat pertama kali bertemu, melihat, mendengar, atau tahu mengenai hipnoterapis. Sudah tentu hal ini, sesuai namanya yaitu kesan pertama, dipengaruhi oleh persepsi calon klien. Dan persepsi bisa baik atau buruk.

Bila kesan pertama calon klien terhadap terapis positif atau baik maka ini akan sangat memudahkan terapis menjalin rapport, membangun kepercayaan, dan keterbukaan. Bila sebaliknya, kesan pertama calon klien terhadap terapis tidak baik atau negatif maka ini akan berpengaruh tidak baik baik proses terapi.

Calon klien tahu tentang terapis bisa melalui banyak sumber, antara lain:

-situs web
-jejaring sosial seperti facebook, twitter, dll
-buku-buku yang ditulis oleh terapis
-artikel yang ditulis di media massa
-talkshow on-air (radio) atau off-air
-acara di televisi di mana terapis adalah narasumbernya
-seminar atau workshop di mana terapis adalah pembicaranya
-rekomendasi dari mantan klien
-rekomendasi dari pihak ketiga selain mantan klien, seperti dokter, psikolog, psikiater, konselor, peserta pelatihan, atau siapa saya yang mengenal atau tahu mengenai terapis
-iklan di surat kabar, majalah, tabloid, radio
-brosur / flyer
-kartu nama
-calon klien bertemu langsung dengan terapis di satu kesempatan

Berikut adalah penjelasan singkat dari masing-masing poin di atas mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan agar dapat menimbulkan kesan pertama yang positif.

Situs Web

Situs web adalah sarana promosi yang sangat baik dan mudah dijangkau. Namun jangan sembarangan mendesain situs. Jangan sampai saat calon klien mengujungi situs Anda kesan yang muncul kurang baik atau malah negatif. Munculnya kesan ini dipengaruhi oleh beberapa hal, misalnya warna dominan, bentuk dan ukuran font, tata letak, gambar yang digunakan, dan konten.
 
Saya pernah menemukan situs hipnoterapis yang dominan warna hitam. Kesan yang muncul adalah mistis atau klenik. Selain itu gambar-gambar yang dipasang di situs ini juga agak “serem” seperti tubuh yang ditusuk jarum atau benda tajam, mengupas buah kelapa dengan gigi, lidah yang disundut dengan rokok yang menyala, dan gambar sejenisnya.

Selain desain dan gambar yang juga sangat menentukan adalah konten situs. Apa saja yang dimuat di situs ini sepenuhnya mewakili atau mencerminkan kualitas dan karakter pemiliknya. Dengan demikian bila kontennya tidak representatif atau tidak sesuai maka kesannya juga tidak baik. Satu contoh, ada situs yang menawarkan hipnoterapi dan sekalian jualan alat untuk menyadap HP orang lain. Bila Anda, sebagai calon klien, mengunjungi situs ini dan ingin menerapikan diri Anda, apakah kesan yang muncul saat membaca konten ini? Apakah Anda bersedia atau mengijinkan diri Anda diterapi oleh hipnoterapis ini? 

Saran saya, sebelum merancang situs, kunjungi dulu sebanyak mungkin situs hipnoterapis lainnya dan berbagai lembaga pendidikan tinggi terkemuka di dalam maupun di luar negeri.

Dengan demikian Anda akan mendapat gambaran mengenai desain yang menampilkan kesan elegan, serius, dapat dipercaya, ilmiah, dan bisa dipertanggungjawabkan. Ada banyak situs rekan-rekan hipnoterapis di Indonesia yang bagus. Saya sering mengunjungi situs rekan-rekan ini yang desainnya indah dan konten yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan saya. 

Salah satu cara untuk meningkatkan derajat kepercayaan calon klien terhadap hipnoterapis adalah dengan sering memuat artikel atau ulasan yang berhubungan dengan hipnoterapi, baik yang Anda tulis sendiri atau dikutip dari sumber lain.

Anda perlu menjelaskan latar belakang pendidikan dan pelatihan yang pernah Anda ikuti. Anda juga perlu memasang foto diri yang menampilkan diri Anda yang cerdas, cakap, percaya diri, dan dapat dipercaya. Resolusi foto haruslah tinggi. Jangan memasang foto yang resolusi rendah. Ada situs yang sama sekali tidak memasang foto diri pemiliknya. Ini akan menimbulkan keraguan dalam diri calon klien dan bertanya, “Siapa ya orang ini? Mengapa dia tidak berani memasang fotonya?” Kita perlu hati-hati agar jangan sampai muncul persepsi negatif di pikiran calon klien.

Hal lain yang sering abai diperhatikan yaitu konsistensi dan akurasi penulisan. Kecakapan dan penguasaan seseorang di bidang tertentu tampak dari ketepatan kosakata yang ia gunakan dalam mengomunikasikan bidang keahliannya. Ada banyak kesalahan penulisan kata “hypnosis”, “hypnotist”, “hypnotherapy”, dan “hypnotherapist”,  contohnya: hipnotist, hypnotis, hipnotherapis, hypnoterapis, ahli hypnotist. Sebaiknya penulisan istilah dalam bahasa Indonesia baku. Bila ingin dalam bahasa Inggris maka pastikan penulisannya benar.

Demikian juga penulisan gelar “certified hypnotist” (CH), dan “certified hypnotherapist” (C.Ht). Ada yang menulis gelar ini menjadi certified of hypnotist dan certified of hypnotherapist. “Certified” adalah kata sifat yang berarti “tersertifikasi”. Setelah kata sifat tidak boleh ada “of”.

Ketidakakuratan ini akan terbaca oleh calon klien dan akan menimbulkan kesan bahwa pemilik situs tidak teliti dalam mengerjakan sesuatu atau tidak benar-benar mengerti / menguasai bidang keahliannya. Bila situsnya saja tidak akurat maka besar kemungkinan saat melakukan terapi juga tidak cermat.

Satu hal lagi, jangan menawarkan terapi lain yang tidak sejalan dengan hipnoterapi, terutama yang bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman di hati klien misalnya membaca telapak tangan, membaca wajah, buka aura, totok aura, pesugihan, pasang susuk, dan sejenisnya.

Intinya, upayakan sedapat mungkin bila calon klien mengunjungi situs Anda maka kesan yang muncul adalah dapat dipercaya, ilmiah, cakap, dan kredibel. 
 
Jejaring Sosial

Jejaring sosial dapat digunakan untuk mengenalkan diri Anda pada publik. Sama seperti situs, apa yang Anda tulis di jejaring sosial mencerminkan siapa diri Anda. Untuk itu Anda perlu sangat hati-hati menuangkan pandangan atau pemikiran Anda. Jangan asal menulis karena Anda tidak tahu siapa saja yang akan membaca tulisan Anda.

Usahakan menulis kisah-kisah inspiratif, memberi saran dan masukan, atau informasi yang bermanfaat bagi mereka yang terhubung dengan Anda.

Buku

Salah satu cara sangat efektif untuk promosi, marketing, dan meningkatkan kredibilitas adalah dengan menulis buku.

Masyarakat, pada level pikiran bawah sadar, umumnya beranggapan bahwa penulis buku adalah orang yang cerdas dan punya kelebihan. Itulah sebabnya mereka mampu menulis buku.

Konten buku, walau tidak secara akurat mencerminkan kepakaran si penulis, namun pada umumnya menimbulkan kesan khusus dalam diri pembaca mengenai penulisnya. Isi buku mencerminkan diri penulisnya. Bila kesan mereka, setelah membaca buku Anda, baik maka ini sangat membantu Anda nanti saat melakukan terapi. Namun bila kesannya negatif, dapat dipastikan calon klien pasti urung menghubungi Anda. Kalaupun ia minta Anda terapi biasanya hasilnya tidak optimal karena pikiran bawah sadar klien tidak sepenuhnya percaya pada terapis.

Salah satu cara untuk menghindari timbulnya kesan negatif dalam diri pembaca buku adalah jangan menulis buku semata-mata dengan tujuan mempromosikan diri atau program Anda. Saya pernah membaca beberapa buku yang isinya lebih banyak mempromosikan pelatihan si penulis. Ini kurang baik. 

Buku yang Anda tulis sebaiknya informatif, preskriptif, edukatif, dan inspiratif. Intinya, jangan memberi janji berlebihan atau bahkan berani memberi jaminan kesembuhan atau uang kembali. Tulislah dengan jujur dan apa adanya, apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan. Pembaca lebih percaya dan menghargai penulis yang jujur dan mengakui keterbatasan maupun kelebihannya.

Artikel yang Ditulis di Media Massa

Prinsipnya sama dengan menulis buku. Bedanya adalah tulisan Anda hanya dimuat satu kali saja. Setelah itu, “hilang”. Bila Anda menulis di media massa usahakan untuk dimuat di media nasional karena jangkauan distribusinya sangat luas.

Talkshow On-Air (radio) atau Off-Air

Bicara di radio (live) dan off-air punya target audiens dan teknik penyajian materi yang berbeda. Namun ada satu hal yang sama yang harus selalu Anda tampilkan yaitu kesan bahwa Anda benar-benar memahami, menguasai, dan mempraktikkan apa yang Anda sampaikan kepada pendengar Anda.

Kesan apakah Anda benar-benar menguasai materi atau tidak tampak dari kedalaman materi yang disajikan dan dari jawaban Anda atas pertanyaan yang diajukan para pendengar Anda.

Biasanya seusai talkshow akan ada banyak calon klien yang menghubungi terapis baik untuk konsultasi dan atau terapi. Calon klien sudah sangat yakin dengan (kemampuan) terapis dan ini saja sudah menjadi sugesti yang menyembuhkan.

Acara di Televisi

Prinsipnya sama dengan talkshow on-air (radio) atau off-air.

Seminar atau Workshop

Prinsipnya sama dengan talkshow on-air (radio) atau off-air. Dalam penjelasan materi seminar / workshop Anda perlu menyampaikan informasi terkini mengenai hipnosis / hipnoterapi. Jangan mempraktikkan stage hypnosis kepada peserta. Apalagi sampai mempermalukan peserta.

Rekomendasi Dari Mantan Klien dan Pihak Lain

Bila calon klien menghubungi terapis karena mendapat rekomendasi dari mantan klien, yang tentunya puas dengan hasil terapinya, dan dari pihak lain, misalnya dokter, psikolog, psikiater, konselor, peserta seminar, maka rekomendasi ini membantu menempatkan terapis pada posisi otoritas yang tinggi dan membangkitkan pengharapan mental (mental expectancy) dalam diri calon klien untuk juga bisa mencapai hasil terapi seperti yang diharapkan (baca: sembuh).

Iklan di Surat Kabar, Majalah, Tabloid

Bentuk promosi ini kurang disarankan karena dari pengalaman selama ini terbukti kurang efektif dan cukup mahal. Namun bila Anda beriklan di media massa, sama seperti untuk situs, Anda perlu cermat dalam desain agar kesan yang muncul positif dan sebaiknya dalam bentuk artikel. 

Brosur / Flyer

Prinsipnya sama dengan situs. Perhatikan desain, warna dominan, jenis dan ukuran font, kertas (ukuran, jenis, warna, ketebalan, jumlah halaman), gambar dan tulisan yang dipasang.

Kartu Nama

Kartu nama, walaupun hanya selembar kertas kecil berukuran sekitar 9 x 5,5 cm, namun kartu nama bercerita banyak mengenai diri kita. Buatlah kartu nama yang mencerminkan karakter kuat, positif, elegan, dan benar-benar mewakili siapa diri Anda.

Sebaiknya desain kartu nama Anda punya tema yang sama dengan situs dan brosur Anda. Ini berfungsi sebagai penguatan (reinforcement) ke pikiran bawah sadar klien.

Ke manapun Anda pergi pastikan membawa kartu nama untuk dibagikan kepada orang yang Anda temui. Ini adalah salah satu sarana promosi yang sangat baik.

Calon Klien Bertemu Langsung Dengan Terapis di Satu Kesempatan

Seringkali perkenalan calon klien dengan terapis terjadi tanpa disangka atau direncanakan. Anda perlu siap untuk hal ini. Ingat, kesan pertama sangat menentukan. Untuk itu Anda perlu tampil meyakinkan dengan postur yang baik.

Bila saat calon klien pertama kali mengenal atau tahu mengenai terapis dan punya kesan pertama yang baik / positif maka saat mereka menghubungi terapis untuk buat janji bertemu dan menjalani sesi terapi kesan ini sudah menjadi sugesti positif pada pikiran bawah sadarnya.

Pada saat ia bertemu terapis di ruang terapi maka terapis tinggal meneruskan dan membangun proses terapi dari kesan pertama ini.

Saya akhiri artikel ini dengan satu kisah nyata yang diceritakan oleh salah satu klien saya, sebut saja sebagai Ibu Ani yang berasal dari Jakarta. Ibu Ani mengalami masalah emosi yang cukup serius. Ia sangat ingin saya terapi dan sangat percaya bahwa saya bisa membantu mengatasi masalahnya. Ibu Ani telah banyak membaca buku dan berbagai artikel saya, baik di facebook maupun di situs AdiWGunawan.com.

Sambil menunggu jadwal bertemu, saya meminta Ibu Ani untuk menuliskan apa saja yang mengganggu perasaannya dan menceritakan dengan detil kepada saya melalui email.

Saat bertemu saya, Ibu Ani bercerita bahwa saat menulis email ia menangis hebat karena mengingat dan merasakan kejadian yang menyusahkannya. Ternyata setelah menulis dan menangis ia merasa benar-benar lega dan sembuh. Berbagai keluhan fisik yang selama ini ia alami secara tiba-tiba hilang dan tidak pernah kambuh lagi.

Dan saat bertemu saya sebenarnya Ibu Ani sudah sembuh. Saya tinggal melakukan sentuhan akhir saja. Yang terjadi adalah Ibu Ani sangat percaya pada saya dan merasa sangat yakin bila saya terapi hanya dalam satu sesi saja sudah bisa sembuh. Saat ia menulis email dan menangis maka yang terjadi adalah ia mengalami abreaction dan terjadi self-healing.

Saya selalu menyampaikan pada klien bahwa terapis tidak bisa dan tidak akan pernah bisa menyembuhkan klien. Yang sesungguhnya terjadi klien menyembuhkan diri mereka sendiri dengan difasilitasi oleh terapis yang mereka percayai sepenuh hati.

Demikianlah kenyataannya……..

 

_PRINT   _SENDTOFRIEND

Upcoming Events
Counter
Online12
Hari ini1.297
Sepanjang masa34.530.939
1 Facebook
2 Youtube
3 Instagram
4 Quantum Morphic Field Relaxation
5 Asosiasi Hipnoterapi Klinis Indonesia
6 The Heart Technique