Kredibilitas dan Kredensial Terapis
- Terapis melakukan publikasi di media sosial secara tidak jujur, berlebih, tidak sejalan dengan etika dan profesionalisme. Contoh: terapis menjanjikan pasti bisa menyembuhkan masalah apa saja hanya dalam waktu sekejap, beberapa detik, atau beberapa menit saja.
- Terapis menjelek-jelekkan terapis atau healing profesional / penyembuh lain yang sebelumnya menangani klien.
- Menjelekkan hipnoterapis, dokter, psikolog, psikiater, konselor, atau siapa saja yang sebelumnya telah menangani klien namun belum berhasil. Tugas hipnoterapis adalah mencatat apa saja yang telah dialami atau apa yang telah dilakukan terapis sebelumnya kepada klien.
- Terapis berbohong kepada klien mengenai pendidikan dan sertifikasinya menjadi hipnoterapis.
- Menjanjikan kesembuhan.
- Terapis melakukan terapi untuk masalah yang di luar kemampuan atau kecakapannya.
- Melakukan terapi berdasar pesanan pihak tertentu yang ternyata tidak sejalan dengan harapan dan keinginan klien.
- Melakukan terapi hanya berdasar keinginan klien padahal keinginan ini bertentangan dengan nilai moral dan agama, atau bertentangan dengan nilai-nilai spiritual. Misal: Klien wanita hamil akibat selingkuh. Ia akan menggugurkan kandungan dan setelah itu minta terapis menghilangkan perasaan menyesal atau bersalahnya.
- Melakukan terapi padahal secara fisik dan atau mental hipnoterapis tidak siap, misal karena sedang kurang sehat, sedang dalam kondisi pikiran galau atau kalut.
- Melakukan terapi pada klien yang secara fisik dan atau mental tidak siap.
Klien dengan Kondisi Medis
- Melakukan diagnosa (hipnoterapis bukan psikolog, dokter, atau psikiater), misal terapis menyatakan klien mengalami bipolar, depresi, skizofrenia, ADD, ADHD, mood swing.
- Memberi saran kepada klien untuk minum obat tertentu atau mengurangi dosis obat, atau menghentikan obat yang sedang diminum oleh klien, kecuali bila hipnoterapis juga adalah dokter atau psikiater yang memberi obat.
- Menyarankan klien untuk berhenti berobat atau konsultasi ke dokter/psikiater yang sedang menangani klien, kecuali terapis bisa memberi rujukan dokter lain.
|
|
Prosedur Terapi
- Terapis tidak mampu memberikan komitmen pelayanan terapi hingga 4 sesi. Termasuk dalam hal ini adalah terapis melakukan terapi di luar kota dan tidak bisa melanjutkan terapi karena pulang ke kota asalnya.
- Terapis menerima klien yang tidak komit hingga 4 sesi terapi. Termasuk dalam hal ini adalah klien tidak bersedia atau tidak bisa melakukan terapi lanjutan ke kota tempat praktik terapis.
- Sengaja memperpanjang sesi terapi demi mendapat keuntungan finansial lebih.
- Melakukan hipnoterapi di kamar hotel, terutama yang berlainan gender, kecuali bila klien adalah pasangannya sendiri.
- Melakukan hipnoterapi di tempat-tempat yang bisa mengurangi nilai profesionalisme hipnoterapis, misalnya di café, mall, atau tempat umum.
- Melakukan hipnoterapi melalui telpon, bbm, yahoo messenger, skype, whatsapp, telegram, dll. Yang dimaksud dengan hipnoterapi di sini adalah terapi dalam kondisi hipnosis yang menggunakan proses restrukturisasi pikiran bawah sadar dengan teknik advanced seperti regresi, revivifikasi, abreaksi/katarsis, Ego Personality Therapy yang berlanjut dengan regresi dan abreaksi.
- Terapis menetapkan biaya terapi dengan sistem paket.
- Terapis mengijinkan klien atau keluarga klien merekam proses hipnoterapi, baik audio dan atau video.
- Terapis tidak berpakaian rapi, sopan, dan patut selama melakukan terapi.
Mentalitas Terapis
- Tidak menghargai free will klien.
- Melakukan terapi yang berpusat pada terapis (therapist centered), terutama dalam hal yang berhubungan dengan keyakinan atau kepercayaan.
- Terapis, saat menangani masalah klien yang ternyata mirip atau sama dengan yang sedang dialami terapis, karena terbawa emosi, menjadi tidak objektif dan memberikan saran atau sugesti yang tidak etis atau tidak sepatutnya diberikan kepada klien.
- Mengijinkan klien mendikte proses terapi, misalnya klien menentukan akar masalahnya, teknik apa yang harus digunakan dalam proses terapi, dan berapa sesi.
- Terapis sengaja menganulir hasil terapi positif yang telah dicapai klien dengan terapis lain sebelumnya.
- Terapis tidak menjalankan Quantum Hypnotherapeutic Protocol secara lengkap dan benar.
- Hipnoterapis mencampur Quantum Hypnotherapeutic Protocol dengan protokol lain.
|