The only hypnotherapy school in Indonesia approved by American Council of Hypnotist Examiners (ACHE), USA

Artikel


Kisah Indah: Hipnoterapi untuk Sakit Autoimun

11 Juli 2025
Kisah Indah: Hipnoterapi untuk Sakit Autoimun

Dua hari lalu saya menangani klien wanita, sebut saja Indah, 40 tahun, yang datang dari luar kota Surabaya. Indah telah meminta waktu untuk bertemu saya sejak enam bulan lalu. Masalah yang Indah ingin saya bantu atasi adalah kondisi kesehatan yang cukup serius, yang telah menderanya sejak akhir tahun 2021.

 

Sekilas Later Belakang Kondisi Indah

Saat Indah berusia 16 tahun, ia mengalami depresi hingga harus dirawat di rumah sakit selama tiga minggu. Waktu itu Indah sedang bersekolah di luar negeri. Akhirnya, ia harus pulang ke Indonesia karena kondisinya tidak memungkinkan untuk melanjutkan studi di luar negeri. Indah lalu meneruskan pendidikan di Indonesia.

Saat berusia 19 tahun, Indah didiagnosis menderita Retinitis Pigmentosa (RP), yaitu kelainan mata genetik yang menyebabkan kerusakan bertahap pada retina, terutama pada sel batang yang bertanggung jawab untuk penglihatan malam dan tepi.

Tiga dokter spesialis mata — dua dari Indonesia dan satu dari Singapura — menyatakan dan mengonfirmasi kondisi ini.

Mengingat kondisi tersebut secara medis tidak ada obatnya, Indah akhirnya memilih untuk pasrah dan lebih mendekatkan diri kepada Yang Kuasa. Ia menerima apa pun keadaannya, berdamai dengan kondisinya dan dirinya sendiri, mengubah pola pikir, serta menjaga suasana hati agar tetap positif dan optimis.

Ia memutuskan, kalaupun nanti ia akhirnya buta, ia tetap ingin bisa menjalani hidup dengan baik, bermakna, tidak merepotkan orang lain, dan bahkan bisa bermanfaat untuk orang lain.

Empat tahun kemudian, saat ia berusia 23 tahun, Indah kembali memeriksakan matanya ke dokter spesialis. Hasilnya sangat mengejutkan dan membahagiakan. Menurut dokter, ia sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda RP.

Untuk memastikan hal ini, Indah kembali memeriksakan matanya ke dokter senior yang sebelumnya mendiagnosis kondisinya. Menurut dokter tersebut, kondisi ini mustahil terjadi. RP adalah kondisi yang tidak memiliki obat dan tidak dapat disembuhkan. Namun kenyataannya, kondisi mata Indah baik-baik saja. Dokter bahkan berpikir, jangan-jangan dulu ia salah diagnosis.

Saat berusia 26 tahun, Indah mengalami kondisi mental yang tidak baik. Ia berobat ke psikiater dan didiagnosis mengalami skizofrenia. Psikiater memberikan penanganan yang sangat baik, dan akhirnya Indah dinyatakan sembuh.

Di tahun 2021, saat berusia 37 tahun, Indah didiagnosis mengalami sakit autoimun. Ia sering mengalami kondisi tubuh lemas, bengkak, demam/meriang, kaku, sendi-sendinya terasa sakit/nyeri, seluruh tubuh terasa nyeri seperti ditusuk jarum, hingga ia tidak bisa bangun dari tempat tidur selama satu hingga dua hari. Menurut dokter, Indah mengalami spondyloarthritis, enteropathic arthritis (EA), dan fibromialgia.

Hasil kolonoskopi menemukan bahwa usus besar Indah mengalami luka sepanjang 35 cm. Setiap kali Indah makan, perutnya tidak nyaman. Bahkan bila "salah" makan, badannya bengkak, lemas, dan mengalami diare yang disertai darah.

Dua tahun terakhir, kondisinya sudah mulai membaik. Saat Indah bertemu saya, keluhan yang masih ia alami adalah rasa sakit atau nyeri seperti ditusuk jarum di sekujur tubuh dan sendi-sendinya. Intensitas rasa sakitnya, menggunakan skala 0–10, berada di angka 10. Ia juga masih mengalami gangguan pencernaan. Kondisi inilah yang Indah ingin saya bantu atasi.

Saya sangat optimis dan percaya mampu membantu Indah mengatasi kondisi fisiknya. Hasil pengujian awal yang saya lakukan mendapati bahwa sakit dan nyeri di sekujur tubuhnya dapat benar-benar hilang — dari semula intensitasnya di angka 10 berhasil turun menjadi 0 — walau terapi secara formal belum saya lakukan. Berdasarkan fakta ini saya memastikan bahwa kondisi fisiknya, terlepas dari apa pun diagnosis yang disampaikan, adalah karena proses internal yang dijalankan oleh Pikiran Bawah Sadar (PBS) Indah.

 

Proses Hipnoterapi

Dalam proses wawancara, diketahui bahwa Indah percaya bahwa kondisi sakit fisiknya ini sulit atau tidak bisa disembuhkan. Ini tentu adalah satu kepercayaan (belief) yang bersifat menghambat proses penyembuhannya. Dan belief ini ternyata cukup kuat ia yakini.

Indah juga menyimpan cukup banyak emosi negatif intens dalam dirinya: marah (10), kecewa (10), terluka (9), tersinggung (10), benci (10), menyesal (10), frustrasi (10), takut (10), cemas (10), malu (10), kesepian (10), sedih (10), merasa tidak mampu (10), merasa putus asa (10), merasa tidak berharga (5), merasa kecil (9), merasa tidak diinginkan (6).

Saya memberikan edukasi yang cukup mendalam pada Indah mengenai keterhubungan antara kondisi pikiran, emosi, kerja otak/sistem saraf, sistem hormon, sistem kekebalan tubuh, dan organ. Saya juga menjelaskan tentang Human Genome Project, epigenetik dan ekspresi gen, dan riset di bidang psycho-neuro-endocrine-immunology (PNEI).

Hasil hipnoanalisis awal mengungkap informasi penting, yaitu peristiwa yang Indah alami saat ia sebagai janin berusia tiga bulan di dalam kandungan ibunya. Janin ini telah mengalami emosi kebencian yang cukup intens, yang ternyata ia serap dari ibunya.

Ternyata ibunya sedang mengalami masalah serius dengan ayahnya Indah. Emosi yang sedang si ibu alami dan rasakan, tanpa disadari, diserap dan menjadi milik janin.

Proses lanjutan hipnoanalisis berhasil mengungkap bahwa sesungguhnya dalam diri si ibu telah terjadi akumulasi emosi negatif intens terhadap ayahnya Indah, yang berasal dari beberapa kejadian lebih awal. Emosi ini antara lain: benci, perasaan ditolak, sedih, marah, dan kesal.

Proses terapi menjadi lebih panjang dan membutuhkan stamina serta kejelian ekstra karena ternyata simtom yang Indah alami bersifat multi-ISE (Initial Sensitizing Event). Kondisi ini diperumit oleh keberadaan tiga engram: satu bersifat independen, sementara dua lainnya memiliki relasi hierarkis, dengan satu berperan sebagai engram superior dan satunya lagi sebagai subordinat.

 

Hasil Terapi

Selesai sesi terapi, klien menyatakan bahwa kondisi fisiknya berubah total. Ia merasa tubuhnya menjadi ringan, sangat nyaman. Rasa sakit dan nyeri seperti ditusuk jarum yang sebelumnya selalu ia rasakan di seluruh tubuh dengan intensitas 10, kini semuanya hilang.

Dua hari kemudian, klien memberikan laporan perkembangan kondisinya:

“Pak Adi, terima kasih. Kabar saya sangat baik. Semalam, sampai malam masih bisa merasa ‘air tenang’, badan relaks dan mengantuk. Tidur nyenyak sampai pagi. Sudah lama tidak bisa tidur nyenyak yang deep.

Pagi tadi saya sudah mencoba meditasi dengan cara yang Pak Adi ajarkan, sangat nyaman sekali... malah saya agak sulit keluar dari kondisi hening yang begitu membahagiakan. 

Semalam dan hari ini sudah tidak ada rasa sendi yang tertusuk-tusuk, badan juga tidak ada nyeri sama sekali.

Hanya sedikit rasa kurang nyaman di perut, terutama saat nervous dan bila diburu-buru kerjaan. Tapi overall kondisi sangat beda dengan sebelumnya, jauh membaik.

Terima kasih banyak, Pak Adi.” 

 

Apakah Indah sudah sembuh dari sakit autoimun yang ia alami? Saya tidak memiliki kapasitas untuk menjawab hal ini. Hipnoterapi yang saya praktikkan bertujuan mendukung upaya medis dalam mengatasi masalah fisik. Yang berhak dan berwenang untuk menyatakan kesembuhan Indah adalah dokter, bukan hipnoterapis.


(Kisah ini ditayangkan atas izin Indah untuk tujuan edukasi dan pemberdayaan publik, guna memberi inspirasi, membangkitkan semangat, dan harapan.)

_PRINT